BAB2 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN. anwar.poltekbiskal. Views
This study has several main objectives as follows 1 To explore how SMEs develop strategies based on their strengths, weaknesses, opportunities, and challenges. 2 Explore the various efforts of SMEs in anticipating the uncertainty of the business environment. 3 Exporting the efforts of SMEs to formulate their competitive strategies. 4 Exploring how environmental uncertainty affects the choice of a SMEs competitive strategy. 5 Explore the efforts of SMEs to formulate their operational strategies. 6 Exploring how competitive strategy affects SME operational strategies. 7 Exploring how competitive strategy and operating strategy affects SMEs business performance. This study uses a descriptive research approach that seeks to identify and map mapping the potential and characteristics of SMEs in Surabaya and its surroundings Sidoarjo, Gresik with the aim of obtaining an accurate and detailed descirption of the potential characteristics of small and medium enterprises in the Surabaya area and surroundings. Based on the phenomena found in this study, there are several things that can be underlined uncertainty in the business environment does not affect the company’s business strategy. In carrying out their business strategy, SMEs usually use the following strategis 1 Concering the development of skills to respond to the opportunities created by companies in the first market. What often happens is that many imitators improve or modify goods and services to create higher value for buyers. If so, entrepreneurs need to shift their competitiveness to other market segments by dominating small market segments that large companies sess as having no oppurtunity. 2 Changes in product, market, or industry characteristics based on innovation. This strategy is carried out by changing existing products and services, for example changing benefits, values, and other economic characteristics. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 156 URGENSI LINGKUNGAN BISNIS DAN STRATEGI DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Lena Ellitan Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Jalan Dinoyo 42-44, Surabaya Corresponding Author lena ABSTRACT This study has several main objectives as follows 1 To explore how SMEs develop strategies based on their strengths, weaknesses, opportunities, and challenges. 2 Explore the various efforts of SMEs in anticipating the uncertainty of the business environment. 3 Exporting the efforts of SMEs to formulate their competitive strategies. 4 Exploring how environmental uncertainty affects the choice of a SMEs competitive strategy. 5 Explore the efforts of SMEs to formulate their operational strategies. 6 Exploring how competitive strategy affects SME operational strategies. 7 Exploring how competitive strategy and operating strategy affects SMEs business performance. This study uses a descriptive research approach that seeks to identify and map mapping the potential and characteristics of SMEs in Surabaya and its surroundings Sidoarjo, Gresik with the aim of obtaining an accurate and detailed descirption of the potential characteristics of small and medium enterprises in the Surabaya area and surroundings. Based on the phenomena found in this study, there are several things that can be underlined uncertainty in the business environment does not affect the company’s business strategy. In carrying out their business strategy, SMEs usually use the following strategis 1 Concering the development of skills to respond to the opportunities created by companies in the first market. What often happens is that many imitators improve or modify goods and services to create higher value for buyers. If so, entrepreneurs need to shift their competitiveness to other market segments by dominating small market segments that large companies sess as having no oppurtunity. 2 Changes in product, market, or industry characteristics based on innovation. This strategy is carried out by changing existing products and services, for example changing benefits, values, and other economic characteristics. Keywords business environment, manufacturing strategy, business performance. ABSTRAK Penelitian ini memiliki beberapa tujuan utama sebagai berikut 1 Mengeksplorasi cara UKM menyusun strategi berdasar kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. 2 Mengekplorasi berbagai upaya UKM mengantisipasi ketidakpastian lingkungan bisnis. 3 Mengeksplorasi upaya UKM merumuskan strategi bersaingnya. 4 Mengeksplorasi bagaimana ketidakpastian lingkungan 156 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 157 mempengaruhi pilihan strategi bersaing UKM. 5 Mengekplorasi upaya UKM merumuskan strategi operasionalnya. 6 Mengeksplorasi bagaimana strategi bersaing/kompetitif mempengaruhi strategi operasional UKM. 7 Mengeksplorasi bagaimana strategi bersaing dan strategi operasi mempengaruhi kinerja bisnis UKM. Studi ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif yang berupaya melakukan idetifikasi dan pemetaan mapping terhadap potensi dan kareteristik UKM di Surabaya dan sekitarnya Sidoarjo, Gresik dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secermat dan sedetail mungkin karateristik potensi usaha kecil dan menengah yang berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Berdasarkan fenomena temuan dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang bisa digarisbawahi Ketidakpastian lingkungan bisnis tidak mempengaruhi strategi bisnis perusahaan. Dalam melakukan strategi usahanya, UKM biasanya menggunakan strategi sebagai berikut 1 Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi adalah banyak peniru initator memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang. 2 Perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, misalnya mengubah manfaat, nilai, dan karakteristik ekonomi lainnya. Kata kunci lingkungan bisnis, strategi manufaktur, kinerja bisnis. PENDAHULUAN Ketidakpastian lingkungan bisnis membawa dampak makin ketatnya persaingan mendapatkan pangsa pasar dan kesempatan untuk memenangkan persaingan. Kompetisi antar perusahaan mengakibatkan makin pendeknya siklus hidup produk karena perusahaan berlomba untuk menawarkan sesuatu yang baru dan bernilai bagi konsumennya. Sistem perekonomian tidak lagi dikendalikan oleh inventory inventory-driven system tetapi dikendalikan oleh pelayanan service-driven system. Dengan perkataan lain, permintaan konsumen demand menjadi pengendali dalam sistem ekonomi dan bukan lagi didorong oleh sistem persediaan supply. Untuk meraih keunggulan excellence, pelayanan haruslah menjadi suatu bagian terintegrasi dalam pelaksanaan bisnis untuk mewujudkan superior customer value. Perusahaan juga dihadapkan pada tantangan makin kritisnya konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam kondisi ini perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki kualitas tinggi, harga rendah, waktu tunggu yang pendek, dan pengiriman delivery pada konsumen yang lebih cepat Ellitan dan Anatan, 2008. Mintzberg 1978 mengemukakan bahwa strategi merupakan tindakan atau pola tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam organisasi, strategi tidak hanya meliputi strategi yang direncanakan, tetapi juga mencakup 157 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 158 “sequence of decision” yang menggambarkan konsistensi dalam perilaku keputusan. Implementasi strategi perusahaan memfokuskan pada pengembangan kompetensi perusahaan yaitu pengetahuan dan ketrampilan yang secara khusus tercermin dalam keahlian teknologi dan produksi. Kompetensi perusahaan menunjukkan sesuatu yang tidak mudah ditiru oleh pesaing dan memberikan competitive advantage Schoemaker, 1992. Porter 1980 juga mengemukakan tiga strategi generik untuk mencapai kinerja diatas rata-rata dalam suatu industri yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Strategi fokus bisa berupa strategi fokus biaya dan strategi fokus diferensiasi. Kesuksesan implementasi strategi kompetitif sangat dipengaruhi dinamisme lingkungan bisnis yang terjadi. Studi untuk mengetahui pengaruh dinamisme lingkungan pada strategi kompetitif dilakukan oleh Keats and Hitt 1988 dengan menggunakan sebuah struktur model covariance untuk menggambarkan adanya keterkaitan antara dimensi-dimensi lingkungan, strategi kompetitif, dan kinerja perusahaan. Kim and Lim 1988 juga memberikan bukti model keterkaitan antara lingkungan, strategi kompetitif, dan kinerja perusahaan. Pilihan strategi kompetitif dan kesuksesan bisnis perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan bisnis terkait dengan perubahan teknologi maupun permintaan konsumen. Perusahaan juga harus bisa mengantisipasi dan merespons tindakan pesaing dalam industri, mengantisipasi berbagai peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah terkait dengan perubahan harga, output, maupun ketenagakerjaan. Williams et al. 1995 menemukan adanya keterkaitan antara strategi kompetitif dengan strategi manufaktur dan antara strategi manufaktur dengan kinerja perusahaan. Sedangkan Gupta and Lonial 1998 menggunakan suatu model untuk menguji keterkaitan antara strategi bisnis, strategi manufaktur, dan kinerja organisasional. Implementasi strategi manufaktur terkait dengan apa yang harus dicapai oleh fungsi-fungsi manufaktur dalam perusahaan dan pilihan produk atau jasa yang akan dibuat oleh perusahaan. Strategi manufaktur dipandang sebagai penggunaan kekuatan manufaktur secara efektif sebagai suatu senjata kompetitif untuk mencapai tujuan bisnis maupun korporat. Dalam evolusi teori strategi manufaktur, beberapa variabel komponen, dan determinan strategi manufaktur telah diidentifikasi oleh beberapa penulis seperti Skinner 1969, Hayes dan Wheelright 1984. Tetapi pada saat itu, faktor-faktor penting dalam strategi manufaktur tidak memiliki perhatian penting dalam area literatur manajemen operasi. Seiring dengan perkembangan era baru manufaktur, penelitian di bidang manajemen operasi yang memfokuskan pada studi strategi manufaktur dengan menggunakan metode empiris telah mengalami peningkatan. Beberapa literatur yang ada menyebutkan bahwa riset empiris memfokuskan pada konsistensi internal strategi manufaktur dan menilai konsekuensinya terhadap kinerja perusahaan Ellitan dan Anatan, 2008. Tetapi sangat sedikit riset empiris yang membahas adanya keterkaitan antara dinamisme lingkungan, strategi manufaktur, strategi kompetitif, dan kinerja perusahaan, meskipun telah banyak literatur konseptual yang membahas isu tersebut Swink and Way, 1995. Masih sedikitnya penelitian atau studi empiris yang meneliti adanya keterkaitan antara ketidakpastian lingkungan, strategi kompetitif, strategi 158 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 159 manufaktur, dan kinerja bisnis perusahaan Ward and Duray, 2000, menarik minat penulis melakukan suatu confirmatory study. Mitsuhiro 2005 melakukan penelitian terhadap struktur Industri Indonesia, dan hasilnya menunjukkan bahwa industri manufaktur seperti industri kimia dan industri berat memiliki struktur sangat rapuh dengan ketergantungan impor yang tinggi, sementara industri bahan baku, bahan perantara, dan komponen belum dapat memenuhi kebutuhan. Timer 1999 melakukan penelitian tentang Total Factor Productivity TFP di Indonesia, pada tahun 1975 hanya mencapai 18% dari TFP Amerika Serikat, dan tetap stagnan sampai tahun 1990-an. Berdasarkan gambaran kondisi industri manufaktur Indonesia yang jauh berbeda dengan setting penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah model konseptual strategi manufaktur tersebut masih relevan jika diaplikasikan dalam setting penelitian yang berbeda yaitu pada perusahaan manufaktur skala besar di Indonesia. Dalam penelitian ini, dinamisme lingkungan mewakili tingkat turbulensi dalam produk, teknologi, dan permintaan produk dalam suatu pasar Miller and Friesen, 1983; Dess and Davis, 1984. Strategi kompetitif mewakili luas dimensi yang digunakan suatu bisnis sebagai basis keunggulan, misalnya harga dan diferensiasi Porter, 1980. Model penelitian didasarkan pada model konseptual strategi manufaktur pada penelitian yang dilakukan oleh Ward and Duray 2000. Dalam model tersebut, strategi kompetitif diperlakukan sebagai variabel mediasi antara dinamisme lingkungan dan strategi manufaktur, dan strategi manufaktur sebagai variabel mediasi antara strategi kompetitif dan kinerja perusahaan. Meskipun dalam penelitian-penelitian sebelumnya efek mediasi strategi kompetitif terhadap keterkaitan antara dinamisme lingkungan dan strategi manufaktur kecuali penelitian Ward and Duray, 2000 belum pernah diteliti, dinamisme lingkungan telah diidentifikasi sebagai variabel yang penting baik dalam studi konseptual maupun studi empiris dalam strategi kompetitif maupun strategi manufaktur Skinner, 1969; Hofer, 1975; Dierdonk and Miller, 1980. Dari uraian di atas, maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah 1 Bagaimana UKM menyusun strategi berdasar kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan? 2 Bagaimana upaya UKM mengantisipasi ketidakpastian lingkungan bisnis? 3 Bagaimana upaya UKM merumuskan strategi bersaingnya? 4 Bagaimana ketidakpastian lingkungan mempengaruhi pilihan strategi bersaing UKM? 5 Bagaimana UKM merumuskan strategi operasionalnya? 6 Bagaimana strategi bersaing/kompetitif mempengaruhi strategi operasional UKM? 7 Bagaimana strategi bersaing dan strategi operasi mempengaruhi kinerja bisnis UKM? TINJAUAN PUSTAKA Ketidakpastian Lingkungan, Strategi Kompetitif, Strategi Manufaktur, dan Keuggulan Kompetitif Literatur konseptual maupun empiris memberikan beberapa bukti tentang adanya pengaruh dinamisme lingkungan pada pilihan strategi kompetitif Permana et al., 2017. Bersaing dalam kondisi lingkungan yang berubah cepat dan diindikasikan dengan makin pendeknya siklus hidup produk, konsumen yang 159 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 160 memiliki informasi lebih baik, difusi teknologi yang cepat, customized product, dan meningkatnya pesaing baru, menuntut perusahaan untuk menetapkan strategi kompetitif sehingga peningkatan fleksibilitas dan produktivitas tercapai. Ketidakpastian lingkungan diidentifikasi sebagai kontingensi penting dalam studi konseptual maupun empiris baik dalam strategi kompetitif maupun strategi manufaktur Skinner, 1969; Hofer, 1975; Dierdonck and Miller, 1980. Dalam studi ini ditunjukkan bahwa dinamisme lingkungan akan mendukung dalam keputusan pilihan strategi kompetitif. Swink and Way 1995 menunjukkan bahwa relatif sedikit studi yang memberikan bukti empiris tentang adanya pengaruh pilihan strategi kompetitif pada strategi manufaktur misalnya bahwa strategi manufaktur didukung oleh pilihan strategi kompetitif dalam bisnis yang memiliki kinerja bisnis tinggi. Vickery et al. 1993 menyatakan bahwa dalam pengembangan strategi manufaktur sangat penting untuk dicatat bahwa kinerja bisnis rendah dihasilkan ketika strategi manufaktur tidak dikaitkan dengan strategi kompetitif. Swamidass and Newell 1987 menunjukkan bahwa kinerja memiliki pengaruh positif pada implementasi strategi manufaktur. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa kualitas dikaitkan dengan kinerja yang bagus. Ferdows and DeMeyer 1990 dan Noble 1995 memiliki argumentasi bahwa strategi manufaktur yang efektif umumnya dimulai dengan kualitas sebagai basis. Literatur menyebutkan bukti-bukti pengaruh langsung antara faktor-faktor lingkungan khususnya dinamisme lingkungan dan strategi manufaktur. Swamidas and Newel 1987 dan Ward et al. 1995 meneliti keterkaitan dinamisme lingkungan, strategi manufaktur, dan kinerja bisnis. Pengujian juga dilakukan untuk menguji keberadaan pengaruh langsung dinamisme lingkungan pada strategi manufaktur dengan memperhatikan peran mediasi strategi kompetitif. Ward and Duray 2000 dan Doty et al. 1993 mengemukakan bahwa strategi yang efektif digunakan untuk mencapai kinerja bisnis tinggi. Implementasi strategi merupakan kunci adanya keterkaitan antara strategi kompetitif dan kesuksesan perusahaan yang diukur dengan kinerja bisnis. Beberapa penulis berpendapat bahwa strategi manufaktur mendeskripsikan implementasi dengan memberikan gambaran yang lebih rinci tentang bagaimana strategi kompetitif diaplikasikan Hatten et al., 1978; Miller, 1987. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Kualitatif Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berupaya melakukan identifikasi dan pemetaan mapping terhadap potensi dan kareteristik UKM di Surabaya dan sekitarnya Sidoarjo dan Gresik dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secermat dan sedetail mungkin karateristik potensi usaha kecil dan menengah yang berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Berbeda dengan penelitian konvensional yang bersifat kuantitatif, dalam penelitian kualitatif, desain penelitian tidak ditentukan sebelumnya. Meskipun begitu, menurut Salim 2006 fungsi desain tetap sama yaitu digunakan dalam penelitian untuk menunjukkan rencana penelitian tentang bagaimana melangkah maju. 160 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 161 Informan dan Prosedur Pengumpulan Data Populasi dalam studi ini adalah seluruh anggota komunitas usaha kecil dan menengah berbentuk perseorangan, badan usaha CV, PT, dan atau sejenisnya yang berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Dalam studi ini tidak ditetapkan sampel karena data dan informasi yang akan disajikan meliputi seluruh anggota komunitas usaha kecil dan menengah di wilayah Jawa Timur. Collecting Data dilakukan dengan metode survei kepada seluruh kelompok usaha kecil/UKM dengan menggunakan instrumen pokok questionaire daftar pertanyaan yang didukung dengan indepth interview. Sedangkan data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer dalam studi ini adalah data-data yang berkaitan dengan kondisi obyektif potensi usaha kecil UKM yang didasarkan atas keterangan dan penjelasan dari pemi]ik modal serta pengelola perusahaan. Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Studi ini diharapkan mampu memberikan sajian informasi secara lebih terperinci selain data-data yang bersifat statistik tentang potensi dan karateristik usaha kecil dan menengah beserta uraian yang lebih comprehensive berdasarkan program pengembangan ekonomi usaha kecil UKM baik yang sedang berjalan maupun rencana pemberdayaan ekonomi kerakyatan ke depan. Studi ini diharapkan akan menghasilkan sebuah dokumen tentang Profil UKM di Surabaya dan sekitarnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Profil Responden Dua puluh perusahaan telah berpartisipasi dalam studi ini. Semuanya adalah perusahaan manufaktur yang berskala mikro, kecil, dan menengah menurut kriteria yang digunakan dalam penelitian ini. Dua puluh perusahaan yang berpartisipasasi dalam penelitian ini adalah sampel terpilih dan yang bersedia memberikan respons lengkap untuk data yang diperlukan. Peneliti mengirimkan 100 proposal dan kuesioner. Tiga perusahaan memberikan informasi yang tidak tepat sehingga tidak dapat diikutsertakan dalam analisis. Profil perusahaan yang berpartisipasi dalam riset ini dilihat dari segi bidang usaha, lama perusahaan beroperasi, aset yang dimiliki, dan kinerja secara umum yang dicapai selama 3 tahun terakhir. Perusahaan bergerak dalam bidang usaha yang berbeda-beda menurut 6 kategori. Semuanya adalah perusahaan yang telah terjun dalam bidang usahanya selama lebih dari sepuluh tahun, dan hanya 3 perusahaan saja yang relatif baru beroperasi kurang dari lima tahun. Statistik Diskriptif Tabel 1 menunjukkan rerata tingkat tiap-tiap varibel yang ada dalam penelitian ini. Tingkat ketidakpastian lingkungan bisnis di Indonesia saat ini relatif cukup tinggi 3,7 dari skala 5 yang mengindikasikan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. Strategi bisnis kepemimpinan biaya lebih ditekankan daripada strategi deferensiasi. Sementara itu strategi operasional atau strategi manufaktur yang paling ditekankan adalah strategi fleksibilitas. Hal ini tidak mengherankan jika 161 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 162 dalam kondisi lingkungan bisnis yang tidak stabil strategi fleksibilitas lebih menjadi pilihan bagi perusahaan. Diharapkan dengan fleksibilitas perusahaan akan lebih lincah menghadapi perubahan yang terkadang mendadak. Strategi yang menekan biaya produksi menjadi hal yang paling tidak diutamakan. Kualitas dan kecepatan penghantaran lebih dianggap penting dari penekanan biaya produksi semata. Dari perspektif kinerja, kinerja operasional rata-rata perusahaan di Indonesia lebih tinggi dari rata-rata kinerja finansial. Tabel 1 Statistik Diskriptif Ketidakpastian lingkungan bisnis ED Strategi Kepemimpinan Biaya CS Strategi Diferensiasi DS Strategi Fleksibilitas F Strategi Penghantaran P Persepsi UKM terhadap Upaya Mengatasi Ketidakpastian Lingkungan Bisnis Diakui bahwa faktor-faktor berikut adalah Pengubah Lingkungan Kompetisi a Revolusi Teknologi. Sekarang ini sedang berada dalam era informasi. Lebih dari 275 juta orang berlanganan internet. Penemuan teknologi baru mendorong munculnya globalisasi dan pada gilirannya globalisasi mendorong perkembangan lahirnya teknologi baru. Oleh karena itu UMKM di wilayah Surabaya dan sekitarnya memiliki berbagai strategi yang dipaparkan pada Tabel 2. Dengan tinggi dan kompleksnya intensitas persaingan hypercompetitive, membuat entrepreneur mengalami kesulitan untuk mengenal siapa, di mana, bilamana, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Begitu juga perubahan yang cepat dan hadirnya hypercompetitive membuat perencanaan dan perkiraan tentang pasar menjadi sulit, sehingga pertanyaan ”what business are you in?’ semakin sulit untuk dijawab. Tabel 2 Persepsi Terhadap Upaya Mengatasi Ketidakpastian Lingkungan Memberikan pelayanan konsumen yang terbaik, memberikan produk yang berbeda, dan memberikan harga yang kompetitif. Produk yang permintaannya tinggi maka kapasitas produksinya ditingkatkan. Menciptakan produk sesuai dengan selera yang ada di lokasi atau pasar-pasar di sekitarnya. 162 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 163 Outdated, inovasi baru dan mengikuti selera konsumen melihat info-info berita model mana yang sekarang banyak diminati. Mempertahankan kualitas produk. Harus menyesuaikan dan selalu up to date sehingga perusahaan dapat bersaing dengan yang lainnya. Beradaptasi dengan selera konsumen, melihat perkembangan lingkungan bisnis yang sedang marak. Terus menjaga konsistensi dalam perusahaan dengan menjaga kualitas. Segala sesuatu risiko pasti kita pertimbangkan di awal. Mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan pelanggan agar mengetahui dengan pasti apa yang diinginkan oleh masyarakat luas. Bagi saya tidak ada ketidakpastian lingkungan kerja/perusahaan pasti. Mutu atau kualitas barang produksi harus terjamin sehingga membuat customer merasa puas, pengiriman barang yang diproduksi tepat waktu, harga barang produksi terjangkau untuk perusahaan besar dan kecil, dan pelayanan yang cukup baik dari perusahaan. Menjaga kualitas produk, menjaga brand image masyarakat, meningkatkan pelayanan, dan membuat kompetitor lain sulit masuk. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan, melakukan pertimbangan atas adanya permintaan baru dari konsumen. Perusahaan juga melihat kecenderungan keinginan konsumen dan berusaha merealisasikannya jika memungkinkan. Bersaing, berkompetisi secara sportif, serta memperbaiki, dan menginovasi mutu, kualitas, dan kuantitas, serta kinerja pada usaha. Melakukan inovasi produk yang berpengaruh pada permintaan pasar, menggandeng perusahaan kecil di sekitar, dan diberi pelatihan agar nantinya bisa bekerjasama. Untuk meperoleh inovasi baru dalam lapangan bisnis dan mengikuti tren yang ada dalam masyarakat. Meningkatkan pelayanan konsumen secara maksimal dan selalu mencari referensi resep-resep baru. Melakukan komunikasi secara rutin dengan konsumen untuk mengetahui segala keinginan konsumen dan selalu melakukan pengembangan yang berkesinambungan terkait dengan sistem manajemen yang diterapkan guna memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mengantisipasi ketidakpastian lingkungan bisnis, perusahaan menyesuaikan produk yang kami hasilkan dengan perubahan selera makanan ringan. 163 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 164 Penyusunan Strategi Berdasarkan SWOT SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal Muljani et al., 2019. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa perusahaan UKM di Surabaya dan sekitarnya menyusun strategi berdasar SWOT yang mereka lakukan. Selengkapnya hasil temuan ditabulasikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Penyusunan Strategi Berdasarkan SWOT Melihat apa yang menjadi kekurangan kompetitor dan berusaha memberikan produk-produk yang berbeda dengan kompetitor supaya tidak selalu bersaing dengan harga. Kekuatan produk diproduksi dengan mesin-mesin yang berteknologi tinggi, sedangkan pesaingnya teknologinya lebih tertinggal. Peluang untuk produk genteng di Jawa Timur, perusahaan ini merupakan perusahaan paling besar. Tantangan produk-produk lain yang memiliki fungsi sejenis dengan harga yang lebih murah seperti genteng beton, atau produk-produk sejenis yang memiliki tampilan yang berbeda. Menciptakan produk dengan kualitas yang bagus dan harga yang bisa bersaing dengan kompetitor, disertai pelayanan dan inovasi yang berkesinambungan. Kekuatan strategi utama yang dimiliki UKM tersebut adalah suatu ke-ciri khasan perusahaan. Kelemahan masih belum menggunakan teknologi untuk mempromosikan produknya. Peluang UKM ini selalu mencari peluang bisnis di mana ada pemesan dalam jumlah banyak akan diberikan harga khusus. Kekuatan menjaga rasa, kualitas, dan harga yang ekonomis. Mendirikan cabang-cabang perusahaan UKM. Kekuatan UKM bekerjasama dengan pemasok yang memiliki harga terjangkau dengan kualitas yang baik, merek brand UKM dikenal oleh masyarakat. Kelemhana UKM berada di wilayah atau tempat yang kurang strategis. Peluang masyarakat Surabaya sudah mulai cukup menyukai makanan yang western. Tantangan banyak restauran yang semakin berkembang dan menyediakan makanan jenis western. Kekuatan menciptakan produk yang unik. Tantangan terdapat pesaing yang bermunculan. 164 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 165 Kekuatan banyaknya relasi bisnis yang berasal dari kerabat, teman, maupun keluarga. Kelemahan terkadang tidak mampu bersaing dengan pesaing baru. Strategi yang baik bagi UKM adalah dengan menekankan segala macam bentuk biaya agar dapat meningkatkan produktivitas. Tidak ada strategi khusus karena saya sudah menguasai pangsa pasar sendiri. Kekuatan menanamkan sikap kejujuran untuk pelanggan. Kelemahan kurang teknologi dalam proses produksi, kurangnya tenaga kerja. Peluang menciptakan inovasi produk baru yang laku di pasaran. Tantangan banyaknya pesaing yang terus berkembang. Kekuatan identifikasi merek dan keunikan produk untuk mengambil pangsa pasar. Kelemahan banyak pesaing, harga kompetitif. Peluang mencari pangsa pasar baru, membuat pelanggan di bidang baru. Tantangan membuat produk yang unik tetapi dengan temuan pelanggan, mengelola sistem yang komprehensif, dan keuangan yang reproduktif. Kekuatan dari tahun pertama penjualan hingga kini menomorsatukan kemurnian produk demi kesehatan pelanggan. Kelemahan tanpa bahan pengawet penjualan tidak dapat didistribusikan ke banyak tempat mengingat produk yang tidak bisa tahan lama. Kekuatan produk yang ditawarkan kepada konsumen merupakan produk yang berbeda dengan yang lain. Kelemahan melakukan inovasi pada produk sampai masyarakat luas mengenal produk perusahaan. Peluang dan tantangan mengutamakan kualitas meskipun banyak perusahaan lain berusaha meniru produk perusahaan. Kekuatan produk dengan low cost yang kualitas bagus dan memimpin pasar untuk jenis roti yang diproduksi Kelemahan sulit melakukan ekspansi. Permintaan pasar tinggi tetapi belum bisa memenuhi keseluruhan. Peluang minat masyarakat bawah terhadap roti Friends tinggi. Konsumen banyak pemain baru masuk karena membuat roti seperti jenis perusahaan ini mudah. Disebarluaskan melalui media iklan atau menambah karyawan bagian marketing atau pemasaran. Kekuatan rasa roti yang enak dan bersih, harga yang bersaing, berbagai macam roti dan rasa. Kelemahan peralatan untuk membuat roti masih banyak menggunakan tenaga manusia sehingga kadang kala tidak bisa mencukupi pesanan yang banyak. 165 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 166 Peluang tidak ada toko roti lagi di sekitar tempat penjualan. Tantangan bahan baku tepung yang harganya naik sewaktu-waktu, selera konsumen yang beragam. Menetapkan sasaran-sasaran untuk mutu dari masing-masing divisi yang akan menunjang berjalannya sistem manajemen perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Kekuatan menawarkan produk makanan ringan dengan harga yang kompetitif. Kelemahan sebagian dari proses produksi masih dikerjakan secara manual tergantung pada tenaga manusia. Peluang memenuhi permintaan masyarakat yang tinggi untuk produk makanan ringan. Tantangan Bersaing dengan produk makanan ringan lainnya yang sudah memiliki merek yang kuat di masyarakat. Dasar Penentuan Strategi Bisnis Dalam hal ini, perencanaan strategis merupakan bagian dari Manajemen Strategi karena tidak mencakup implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi. Dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi. Setiap perusahaan memiliki dasar penentuan strategi bisnis yang berbeda-beda. Berikut adalah tanggapan partisipan studi ini, yang selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Dasar Penentuan Strategi Bisnis Ketersediaan produk, assortment produk yang berbeda dengan kompetitor, kualitas produk, dan service “personal” customer. Perusahaan akan menaikkan harga-harga produk gentengnya jika permintaan meningkat. Mencari kelemahan kompetitor, menentukan keinginan konsumen, mengadakan promo. UKM ini hanya melihat tren yang sedang terjadi di pasar melalui internet untuk pembuatan produk. Dengan cara meningkatkan kekuatan-kekuatan perusahaan. Menentukan strategi apa yang cocok untuk perusahaan tersebut. Melihat selera konsumen yang mayoritas agar dapat bersaing di pasar. Berdasarkan kualitas barang dan harga yang berlaku yang dijual di pasaran. Memberikan produk dengan kualitas yang terjamin. Perusahaan menentukan strategi bisnis yang berbeda dari pesaing. 166 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 167 Tidak ada persaingan di pasar lokal, kompetitor hanya datang dari luar negeri/impor. Menjaga kualitas produk, mengeluarkan inovasi-inovasi produk baru di pasaran, pengerjaan tepat waktu, memberikan kemasan/cover produk yang menarik dan unik. Kompetitor, keunggulan produk, harga produk yang bersaing, sistem pemasaran, alokasi modal yang efektif, dan tim yang solid. Berdasarkan keandalan mutu yang sudah dibangun sejak 20 tahun yang lalu. Perolehan bahan mentah yang berkualitas, pengembangan produk, proses produksi, efisiensi waktu dan quality is no. 1. Berdasarkan lingkungan sekitar, perkembangan teknologi, budaya masyarakat sekitar. Mutu produksi lebih ditingkatkan dan menekan harga penjualan. Mengutamakan cita rasa dan tepat waktu dalam pengiriman roti. Kondisi pasar, mengetahui segala keinginan konsumen, dan memperluas area pemasaran Harga yang kompetitif, kami berusaha meminimalkan biaya produksi yang kami keluarkan. Pengaruh Strategi Kompetitif dan Strategi Operasional Terhadap Kinerja Bisnis Penerapkan strategi secara tepat akan berdampak pada kemampuan mereka wirausaha untuk bersaing dengan usaha lain serta dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan dengan cara mengembangkan inovasi produknya. Dengan terus menjaga dan mengembangkan sumber keunggulan bersaingnya maka kelangsungan usaha tersebut akan tetap terjaga. Tingginya tingkat persaingan yang ada harus dapat menjadi peluang bagi usaha kecil dan kewirausahaan. Oleh karena itu para wirausaha tidak hanya berfokus pada strategi inovasi dan menjalin kemitraan seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi strategi yang sangat penting juga yaitu memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja. Tabel 5 menampilkan Persepsi tentang Pengaruh Strategi Kompetitif dan Strategi Operasional Terhadap Kinerja Bisnis. Tabel 5 Persepsi Tentang Pengaruh Strategi Kompetitif dan Strategi Operasional Terhadap Kinerja Bisnis Mengeluarkan produk baru yang belum keluar di pasaran, memberikan kualitas produk berupa rasa dan bentuk yang menarik serta bersih dari barang yang kurang baik Memutuskan untuk memproduksi produk di kelas menengah memproduksi genteng natural dengan kompetitor-kompetitor yang dihadapi tidak terlalu besar sehingga perusahaan dapat lebih 167 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 168 unggul di kelas genteng natural daripada di kelas genteng keramik. Strategi bersaing dan strategi operasional mempengaruhi usaha denga cara meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan. Strategi UKM ini adalah dilakukan secara turun-temurun dari 3 generasi dengan strategi yang sama harus melakukan diferensiasi ciri khas produk UKM itu sendiri. Dengan strategi yang benar, UKM dapat bertahan untuk menjalankan bisnisnya, bahkan mampu berkembang. Mempengaruhi kinerja keseluruhan perusahaan. Adanya strategi bersaing maupun operasi menjadi pedoman bagi tiap karyawan untuk memberikan kinerja yang terbaik. Tidak melihat adanya keterkaitan. Meningkatkan penjualan sehingga mampu bersaing dengan pesaing yang lain. Dengan menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau saat mempengaruhi kinerja bisnis. Pengaruh dari strategi bersaing dan strategi operasi untuk kinerja bisnis adalah tim harus dilatih untuk dapat memenuhi standar operasi perusahaan. Kinerja bisnis UKM berjalan sangat baik. Hal ini dikarenakan strategi bersaing yang cukup kompetitif, sehingga kinerja bisnis semakin efisien dan semakin baik walaupun usaha ini tidak dalam skala yang besar. Dengan melakukan strategi bersaing/kompetisi perusahaan, akan berdampak pada kinerja perusahaan. Jika memilih strategi bersaing yang kuat seperti low cost dan kualitas produk. Perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan dapat memikat minat pelanggan memberi diskon untuk membeli produk-produk perusahaan. Bekerja lebih efektif dan efisien. Dengan adanya strategi bersaing yang baik dan strategi operasional yang efektif maka diharapkan kinerja bisnis akan semakin meningkat dengan pesat. Mengutamakan efektifitas dan efisiensi dalam seluruh proses produksi untuk meminimalkan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Aspek Pengukuran Kinerja dan Posisi Perusahaan Perusahaan yang terus memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang baik, maka sebenarnya perusahaan telah memiliki modal yang kuat 168 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 169 untuk terus bersaing dengan perusahan lain Permana et al., 2017. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan harga bersaing. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai seni dengan selera pelanggan. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti keberadaannya langka dalam persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti dapat ditiru dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang sama. Tabel 6 Aspek Pengukuran Kinerja dan Posisi Perusahaan a. Produk yang berbeda different sehingga kita tidak selalu bermasalah dalam persaingan. b. Service “personal” customer, karena typical orang Indonesia selalu senang jika dilayani secara pribadi. Loyalitas karyawan cukup tinggi, permintaan untuk menjadi distributor tinggi, dan hasil tes dari lembaga terkemuka “SII” menyatakan bahwa produk memiliki kualitas yang bagus. Pelayanan dan tempat atau lokasi. Memahami selera konsumen atau menebak tren yang terjadi, menjaga kejujuran dan nama baik perusahaan, akun kewajiban hutang terhadap pemasok. Harga produk dibandingkan harga produk yang lainnya. Konsumen-konsumen yang tetap kembali mempercayakan keluhan bahkan untuk memberikan saran kepada perusahaan. Kualitas pelayanan teknologi informasi yang digunakan dalam produksi, pemesanan, maupun akuntansi. Tidak memberikan jawaban, kesulitan pengukuran. Minat pelanggan, kebutuhan pelanggan, ketahanan produk/jasa di mata konsumen. Aspek lain yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kinerja adalah tingkat kepuasan dari pelanggan. Kepuasan pelanggan yang lebih tinggi ke perusahaan saya. a. Aspek finansial memegang peranan sangat penting dalam mengukur kinerja perusahaan, fokusnya adalah sering membuat perusahaan terjebak pada orientasi pencapaian keuntungan dalam jangka waktu pendek Biaya pemasaran, profit margin, dan alokasi modal yang efektif Tingkat kepercayaan pelanggan tentang produk sari dele murni dan aspek ini sangat ditekankan. Inovasi dalam produksi, meliputi pemilihan bahan, cara penyimpanan bahan yang tetap mengutamakan kualitas produk. 169 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 170 Memberikan janji atau waktu yang tepat bagi pemesanan barang produksi perusahaan. Meminimalisasi keluhan pelanggan dan responsif terhadap semua keluhan pelanggan. Peningkatan jumlah pelanggan, efektivitas, dan efisiensi seluruh proses produksi, penghematan biaya yang dikeluarkan, dan kepuasan pelanggan. Pembahasan Penelitian ini menemukan bahwa ketidakpastian lingkungan bisnis tidak mempengaruhi strategi bisnis perusahaan. Ketidakpastian lingkungan diidentifikasi sebagai kontingensi penting dalam studi konseptual maupun empiris baik dalam strategi kompetitif maupun strategi manufaktur Skinner, 1969; Hofer, 1975; Dierdonck and Miller, 1980. Dalam studi ini ditunjukkan bahwa dinamisme lingkungan akan mendukung dalam keputusan pilihan strategi kompetitif. Perbedaan ini dengan literatur yang ada disebabkan oleh pelaku bisnis di Indoensia merespons ketidakpastian secara berbeda atau mungkin juga pelaku bisnis kurang melakukan analisis lingkungan yang mendalam. Temuan selanjutnya menyatakan bahwa strategi kompetitif mempengaruhi strategi manufaktur perusahaan, walaupun ada pada kondisi-kondisi tertentu. Artinya strategi bisnis tertentu akan sesuai dibarengi dengan strategi manufaktur tertentu. Strategi bisnis berpengaruh pada strategi kualitas, penghantaran, dan biaya, namun tidak berpengaruh pada strategi fleksibilitas. Temuan ini agaknya selaras dengan Swink and Way 1995 menunjukkan bahwa relatif sedikit studi yang memberikan bukti empiris tentang adanya pengaruh pilihan strategi kompetitif pada strategi manufaktur misalnya bahwa strategi manufaktur didukung oleh pilihan strategi kompetitif dalam bisnis yang memiliki kinerja bisnis tinggi. Vickery et al. 1993 menyatakan bahwa dalam pengembangan strategi manufaktur sangat penting untuk dicatat bahwa kinerja bisnis rendah dihasilkan ketika strategi manufaktur tidak dikaitkan dengan strategi kompetitif. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa kualitas dikaitkan dengan kinerja yang bagus. Ferdows and DeMeyer 1990 dan Noble 1995 memiliki argumentasi bahwa strategi manufaktur yang efektif umumnya dimulai dengan kualitas sebagai basis. Hipotesis diuji untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif kapabilitas manufaktur pada kinerja bisnis. Ini disebabkan untuk kondisi di Indonesia dampak penerapan strategi manufaktur tidak secara langsung mempengaruhi kinerja operasional namun diperlukan jangka waktu tertentu. Temuan ini kontras dengan literatur-literatur sebelumnya yang memberikan bukti-bukti pengaruh langsung antara faktor-faktor lingkungan khususnya dinamisme lingkungan dan strategi manufaktur. Swamidas and Newell 1987 dan Ward et al. 1995 meneliti keterkaitan dinamisme lingkungan, strategi manufaktur, dan kinerja bisnis. Dari hasil penelitiannya ditemukan bahwa perusahaan dengan kinerja tinggi, memilih strategi manufaktur yang konsisten dengan lingkungannya. 170 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 171 Strategi kompetitif kompetitif mempengaruhi kinerja financial dan kinerja operasional. Hal ini selaras dan didukung oleh beberapa literatur yang ada seperti Van de Ven and Drazin 1985 dalam Ward and Duray 2000 dan Doty et al. 1993 mengemukakan bahwa strategi yang efektif digunakan untuk mencapai kinerja bisnis tinggi. Implementasi strategi merupakan kunci adanya keterkaitan antara strategi kompetitif dan kesuksesan perusahaan yang diukur dengan kinerja bisnis Ellitan dan Anatan, 2009. Beberapa penulis berpendapat bahwa strategi manufaktur mendeskripsikan implementasi dengan memberikan gambaran yang lebih rinci tentang bagaimana strategi kompetitif diaplikasikan Hatten et al., 1978; Miller, 1987. SIMPULAN Berdasarkan fenomena temuan dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang bisa digarisbawahi. Pertama, ketidakpastian lingkungan bisnis tidak mempegaruhi strategi bisnis perusahaan. Dalam melakukan strategi usahanya, UKM biasanya menggunakan strategi sebagai berikut 1 Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi adalah banyak peniru imitator memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang. 2 Perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, misalnya mengubah manfaat, nilai, dan karakteristik ekonomi lainnya. Temuan Kedua, strategi kompetitif kompetitif mempengaruhi strategi manufaktur perusahaan, walaupun ada pada kondisi-kondisi tertentu. Artinya strategi bisnis tertentu akan sesuai dibarengi dengan strategi manufaktur tertentu. Ketiga, strategi manufaktur tidak mempengaruhi kinerja finansial dan kinerja operasional. Keempat, ketidakpastian lingkungan bisnis tidak mempegaruhi strategi manufaktur perusahaan. Kelima, strategi kompetitif kompetitif mempengaruhi kinerja finansial dan kinerja operasional. Implementasi strategi merupakan kunci adanya keterkaitan antara strategi kompetitif dan kesuksesan perusahaan yang diukur dengan kinerja bisnis. SARAN Mengingat berbagai keterbatasan dari penelitian ini, maka peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan yang sebaiknya mempertimbangkan aspek lain yang mempengaruhi hubungan strategi kompetitif, strategi manufaktur dengan kinerja, seperti mengkaitkan dengan teknologi. DAFTAR PUSTAKA Dess, G. G. and P. S. Davis. 1984. Porter’s Generic Strategies as Determinant of Strategic Group Membership and Organizational Performance. Academy of Management Journal, Vol. 27, No. 3, pp. 467-488. 171 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 172 Dierdonck, R. V. and J. G. Miller. 1980. Designing Production Planning and Control System. Journal of Operation Management, Vol. 1, No. 1, pp. 37-46. Doty, D. H., W. H. Glick, and G. P. Huber. 1993. Multidimensional Fit, Equifinality, and Organizational Effectiveness A Test of Two Configurational Theories. Academy of Management Journal, Vol. 36, No. 6, pp. 1196-1250. Ellitan, L. dan L. Anatan. 2008. Strategi Operasi Dalam Era Baru Manufaktur. Alfabeta. Bandung. _________ dan _______. 2009. Strategi Bersaing, Konsep dan Instrumen. Alfabeta. Bandung. Ferdows, K. and A. DeMeyer. 1990. Lasting Improvement in Manufacturing Performance In Search of a New Theory. Journal of Operations Mangement, Vol. 9, No. 2, pp. 168-184. Gupta, Y. P. dan S. C. Lonial. 1998. Exploring Linkage Between Manufacturing Strategy, Business Strategy, and Organizational Strategy. Production and Operation Management, Vol. 7, No. 3, pp. 243-264. Hatten, K., D. Schendel, and A. Cooper. 1978. A Strategic Model of The US Brewing Industry 1952-1971. Academy of Management Journal, Vol 21, No. 4, pp. 592-610. Hayes, R. H. and S. C. Wheelwright. 1984. Restoring Our Competitive Edge Competing Through Manufacturing. Wiley. New York. Hofer, C. W. 1975. Toward A Contigency Theory of Business Strategy. Academy of Mangement Journal, Vol. 18, No. 4, pp. 784-810. Keats, B. W. and M. A. Hitt. 1988. A Causal Model of Linkage Among Environmental Dimension, Macro Organizational Characteristic, and Performance. Academy of Management Journal, Vol. 31, No. 3, pp. 570-598. Kim, L. and Y. Lim. 1988. Environment, Generic Strategies, and Performance in A Rapidly Developing Location A Taxonomic Approach. Academy of Mangement Journal, Vol. 31, No. 4, pp. 802-827. Miller, D. 1987. The Structural and Environmental Correlates of Business Strategy. Strategic management Journal, Vol. 8, No. 1, pp. 55-76. ________ and P. H. Friesen. 1983. Strategy Making and Environment The Third Link. Strategic Management Journal, Vol. 4, No. 3, pp. 221-235. Mintzberg, H. 1978. Pattern in Strategy Formulation. Management Science, Vol. 24, No. 9, pp. 934-948. Mitsuhiro, H. 2005. Structural Changes in Indonesian Industry and Trade An Input-Output Analysis. The Developing Economics, Vol. 43, No. 1, pp. 39-71. 172 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 173 Muljani, N., Y. Koesworo, dan L. Ellitan. 2019. Perencanaan Stretegis UKM Wilayah Surabaya dan Sekitarnya Berbasis Analisis SWOT. Unika Widya Mandala Surabaya. Noble, M. A. 1995. Manufacturing Strategy Testing The Cumulative Model in A Multiple Country Context. Decision Science, Vol. 26, No. 5, pp. 693-720. Permana, A., A. Laksmana, dan L. Ellitan. 2017. The Effect of Environmental Dynamism, Dynamic Managerial Capabilities, and Deliberate Organizational Learning on The SME Performance with Dynamic Capabilities as Mediator Variable. Case Study on Small and Medium Enterprise in Surabaya. International Journal of Advanced Research IJAR, Vol. 5, No. 7, pp. 540-551. Porter, M. 1980. Competitive Advantage Creating and Sustaining Superior Performance. Free Press. New York. Salim, A. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Tiara Wacana. Yogyakarta. Schoemaker, P. J. H. 1992. How to Link Strategic Vission to Core Capabilities, Sloan Management Review Magazine Fall, pp. 67-81. Skinner, W. 1969. Manufacturing-Missing Link in Corporate Strategy. Harvard Business Review, Vol. 47, No. 3, pp. 136-145. Swamidass, P. M. and W. T. Newell. 1987. Manufacturing Strategy, Environmental Uncertainty and Performance A Path Analytic Model. Management Science, Vol. 33, No. 4, pp. 509-524. Swink, M. and M. H. Way. 1995. Manufacturing Strategy Propositions, Current Reseach, Renewed Directions. International Journal of Operation and Production Mangement, Vol. 15, No. 7, pp. 4-26. Timer, M. P. 1999. Indonesia Ascent on Technology Ladder, Capital Stock, and Total Productivity in Indonesia Manufacturing 1975-1995. Bulletin of Indonesian Economic Studies, Vol. 35, No. 1, pp. 75-97. Vickery, S. K., C. Droge, and R. R. Markland. 1993. Produstion Competence and Business Strategy Do They Effect Business Performance An Empirical Study of Singapore Manufacturers. Journal of Operation Management, Vol. 13, No. 2, pp. 99-115. Ward, P. T., D. J. Bickford, and G. K. Leong. 1995. Business Environment, Operation Strategy, and Performance An Empirical Study of Singapore Manufacturers. Journal of Operation Management, Vol. 13, No. 2, pp. 99-155. _______ and R. Duray. 2000. Manufacturing Strategy in Context Environment, Competitive Strategy, and Manufacturing Strategy. Journal of Operation Management, Vol. 18, No. 2, pp. 123-138. 173 Urgensi Lingkungan Bisnis dan Strategi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif 174 Williams, F. F., D. E. D’Souza, M. E. Rosenfeldt, and M. Kassaee. 1995. Manufacturing Strategy, Business Strategy, and Firm Performance in A Mature Industry. Journal of Operations Management, Vol. 13, No. 1, pp. 19-33. 174 ... Oleh karena itu para wirausaha juga tidak menitik beratkan pada strategi inovasi dan menjalin kemitraan seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi strategi yang lebih tepat yaitu adalah dengan memperhatikan perkembangan kinerja dan berupaya untuk meningkatkan kinerja usahanya. Ellitan, 2021. ...Diana DianaLuqman HakimMuhammad FahmiPenelitian ini menganalisis faktor-faktor penentu kinerja UMKM di Wilayah tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa sejauh mana masalah utama dan kendala yang dihadapi oleh pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM di wilayah Tangerang Selatan. Tantangan terberat para pelaku UMKM saat ini adalah kemampuan dalam pengelolaan usahanya terutama di Pasca Pandemi Covid-19 saat ini. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, yang dikembangkan dengan Google Form, dan disebarkan melalui media sosial online. Teknik purposive dilakukan terhadap komunitas UMKM di Tangerang Selatan, dengan menyebarkan kuesioner kepada para pelaku dan komunitas UMKM sebanyak 392 responden mengirimkan dan memenuhi syarat kriteria responden. Kemudian data tersebut diuji menggunakan Structural Equation Modeling SEM Amos yang menghasilkan Kompetensi Pelaku Usaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kreatifitas Strategi Pemasaran, Akses Permodalan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kreatifitas Strategi Pemasaran, Kreatifitas Strategi Pemasaran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja UMKM, namun Akses Permodalan memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Kinerja UMKM, dan Kompetensi Pelaku Usaha memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Kinerja UKM. Hasil ini agar dapat sebagai rujukan pihak pemerintah dalam mendukung peningkatan kinerja para pelaku UMKM dengan memperhatikan faktor Kompetensi, Kreatifitas Pemasaran namun tidak mengabaikan faktor akses permodalan sehingga dapat turut meningkatkan pendapatan PermanaArsono Laksmana Lena EllitanRapid change on business environment requires the business practitioner to prepare in order to stay exist and keep efficient. The company with good quality will be able to take an advantage when compete with other companies. SMEs in Indonesia influences national economic growth. SMEs have been proved as a resilience entity when face the global crisis. Also, SMEs contribute positively to the society. This study was conducted on SMEs in Surabaya to assess the effect on dynamic capabilities when faced the external environmental changes which are frequently uncontrollable and unpredictable. The research sample is 114 SMEs in Surabaya area. The data will be analyzed by structural equation modeling. The study found that environmental dynamism, dynamic managerial capabilities, and deliberate organizational learning gave a considerable effect on dynamic capability, however these variables did not prove a significant effect on firm performance. The dynamic capability variable mediated the relationship between environmental dynamism, dynamic managerial capabilities and deliberate organizational learning towards firm performance. Roland Van DierdonckJeffrey G. MillerThis paper presents a contingency model designed to explain aggregate differences in the specifications for production planning and control systems across firms. The specifications for a firm's system, stated broadly in terms of the investment in information processing systems and organizational integrativeness, are related to that firm's competitive strategy and environment. An analysis of data from a limited sample of companies, and a panel of managers, provides insights into the applicability of the concepts used in the model, and its potential A. NobleThis study statistically tests the cumulative model for the building of manufacturing capabilities by comparing and contrasting the manufacturing strategies of 265 North. American, 129 European, and 167 Korean factories by region. The cumulative model suggests that better performing competitors build one manufacturing capability upon another in a sequential, cumulative fashion—starting first with quality, followed by dependability, delivery, cost efficiency, flexibility, and lastly, innovation. The primary findings of this exploratory study are as follows 1 the data yielded some evidence for the cumulative model, with the Korean data being the most supportive of the model; 2 North American, European, and Korean managers take different approaches to improved competitiveness; and 3 rather than focusing on one or two capabilities, better performing firms generally compete on the basis of multiple capabilities. That quality is not only at the base of the cumulative model but is often among the multiple capabilities shows the importance of quality management globally. Morgan SwinkMichael H. WayA substantial number of propositions have been made over the last 20 years regarding the content of manufacturing strategy and the process of strategy development and implementation. Although many of the propositions have been well received, few have been rigorously tested via empirical methods. Reviews empirical research efforts to date in order to assess the effectiveness of current research directions and methodologies in evaluating earlier propositions. Discusses strengths, weaknesses and directions for future research in each area of manufacturing H. HayesSteven C. WheelwrightThis problem solver offers a wealth of remedies for American industry's neglect of competitive manufacturing strategies and its resulting loss of productivity. Drawing upon the example of world-class and foreign manufacturers, the book illustrates what American industry must do in terms of manufacturing capability to regain a preeminent spot in the marketplace.Halini menyebabkan penurunan dramatis dalam hasil di seluruh papan dan pada saat pemerintah menyadari kesalahan mereka dan mencoba membalikkan arah pada November 2021, kerusakan telah terjadi. Mereka tidak disarankan oleh orang-orang seperti WEF untuk menempuh jalan melindungi lingkungan ini dengan mengorbankan keamanan pangan mereka Persoalan lingkungan hidup saat ini makin menjadi faktor penting bagi perkembangan bisnis. Dalam beberapa kasus bahkan bisnis tertentu mampu mencapai keunggulan kompetitif karena perhatiannya pada lingkungan hidup. Saat ini, misalnya, produsen consumer electronics yang menghasilkan produk yang membutuhkan energi listrik yang besar sudah ditinggalkan konsumennya. Makin langka dan mahalnya energi listrik, serta polusi yang ditimbulkan di pembangkitnya membuat konsumen lebih memilih merek yang lebih hemat energi, yang juga berarti lebih ramah lingkungan. Hal yang sama terjadi pada produk lampu. Bahkan beberapa perusahaan yang tampaknya tidak terlalu bersinggungan dengan lingkungan hidup, seperti produk kosmetik, pun menggunakan isu ramah lingkungan untuk keunggulan kompetitifnya, seperti misalnya The Bodyshop. Masalah lingkungan hidup tidak hanya mengubah praktek bisnis dan manajemen, tetapi juga mengubah konsep dalam berbisnis dan mengubah konsep dalam ilmu manajemen. Makin sulitnya membuang barang elektronik bekas di beberapa negara maju, bukan hanya menumbuhkembangkan praktek sharing seperti yang terjadi pada mesin cuci dan mobil, trade-in seperti yang terjadi pada penjualan televisi, dan leasing seperti yang terjadi pada produk mesin foto copy seperti saat awal mesin fotocopy dan peralatan kantor Xerox dipasarkan melalui Xerox Finance diunduh tanggal 10 Agustus 2015. Model penjualan dengan cara leasing membuat kita patut mempertanyakan konsep memperpendek daur hidup produk melalui inovasi dan penambahan fitur seperti yang terjadi saat ini. Perubahan yang penting tersebut, sayangnya belum banyak direspon. Hampir tidak ada buku yang secara komprehensif membahas perubahan yang akan menjadi semakin cepat terjadi di dunia ini. Jika ada buku seperti itu, pembahasannya fraksional menurut sudut pandang bagian dari ilmu manajemen tertentu seperti pemasaran hijau di Manajemen Pemasaran atau produktivitas hijau di Manajemen Operasi. Padahal perubahan tersebut bersifat komprehensif. Untuk itulah buku ini disusun. Buku ini dapat digunakan untuk perkuliahan baik pada level sarjana maupun pascasarjana di berbagai bidang yang bersentuhan dengan lingkungan hidup. Selain untuk perkuliahan, buku ini juga dapat digunakan oleh praktisi yang membutuhkan pengetahuan tentang faktor pendorong penting dalam bisnis, yaitu lingkungan hidup. Buku ini diawali dengan Bab 1 pembahasan masalah lingkungan hidup yang saat ini dihadapi oleh seluruh umat manusia, termasuk di dalamnya sektor bisnis, dan dampaknya bagi bisnis dan ilmu manajemen. Masalah lingkungan tersebut membutuhkan perubahan paradigma bagi pebisnis. Beberapa konsep dan teori dibahas pada Bab 2 sampai Bab 7 seperti corporate environmental management, greenpreneurship, green productivity, green marketing, clean technologies dan cleaner production, dan ekologi industri. Bab 8 sampai Bab 12 berisikan empat pendekatan utama untuk menyelesaikan masalah lingkungan hidup. Pertama, pendekatan berbasis pasar, khususnya tentang perdagangan karbon dan perdagangan sertifikat hak membuang limbah. Pendekatan kedua, berisikan pendekatan regulasi atau yang dikenal sebagai command and control atau atur dan awasi. Termasuk dalam pendekatan kedua adalah tentang pajak dan subsidi lingkungan yang sebenarnya merupakan pendekatan di antara pendekatan pasar dan regulasi. Pendekatan ketiga adalah pendekatan berbasiskan kesadaran produsen, khususnya akan dibahas tentang seri ISO 14000. Pendekatan keempat yaitu peran organisasi non pemerintah. Paradigma yang digunakan buku ini adalah bagaimana pebisnis dapat menyatukan kepentingan perhatian pada lingkungan hidup dan sekaligus dapat mencapai keunggulan kompetitif. Harapannya setelah membaca buku ini, pembaca tidak lagi melihat lingkungan hidup sebagai beban yang akan mengurangi keuntungan bagi perusahaan.... Three steps that should be conducted to implement GVSM are mapping all the activities, conducting a waste audit and energy audit Hadipuro, 2020 in all the manufacturing activities to eliminate non-value-added activities, and using Pareto Law to eliminate wastes as the results of the waste audit, and decreasing the energy consumption as the results of the energy audit. Pareto Law means that the focus will be on the activities which produce the biggest waste and use the biggest energy and try to look for improvement in those activities. ...... To make the future state, Hadipuro 2020 proposes four steps to take after drawing the current state ...Raymond Budihardjo Wijanto HadipuroThe role of the environment in business success is increasing from day to day. One of the ways to harmonize the goals of making a profit with the environment is by achieving green productivity. Green productivity means that companies can increase their productivity and at the same time improve their environmental performance. To reach that goal one of the ways is that businesses apply value stream mapping and make all the activities to be green which is known as a Green Value Stream Mapping. A combination of secondary data collection and Focus Group Discussions involving all relevant production staffs was conducted to get the initial data and the ideas to improve the performance of electricity, LPG, and water consumption at PT NIC Semarang. Compared to the initial data of the Current State Green Value Stream Mapping, the improvements resulted from the Future State Green Value Stream Mapping were a decrease in electricity consumption, a decrease in LPG consumption, and a 60% decrease in water consumption. From this empirical study, two important outcomes of future implications were found. For the food industry, implementing GVSM should be adjusted in such a way that the experiments to reach the Future State Green Value Stream Mapping will not affect the quality of the final products and that FGDs are very effective to generate ideas of improvements and getting commitments from production staffs to implement the improvements... Orang meninggalkan air PDAM sebagai pemasok utama untuk air minum dan air bersih akibat konstruk yang dibangun oleh Aqua. Hadipuro, 2020. ... Wijanto HadipuroIt is a textbook that can be used both by students, practitioners, and activists in the fields of natural resource management, especially those interested in the ideological debates behind natural resource management in a particular location or has not been able to resolve any references for this publication. 3 Tingkatan Partisipasi Bisnis Dalam bisnis memiliki tingkatan atau level bisnis, termasuk juga di dalamnya partisipasi dalam bisnis. Tentunya berbeda antara satu level bisnis dengan level bisnis lainnya. Berikut ini adalah beberapa partisipasi bisnis secara umum, di antaranya : 1. Tingkat partisipasi bisnis domestik atau lokal. Ghina Nurjihan / 23216021 IT-022234 Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas rangkuman softskill mata kuliah Pengantar Bisnis. Dengan adanya tugas ini diharapkan penulis dan masyarakat umum dapat memahami tentang Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan. Materi yang akan dibahas dalam blog ini antara lain pengertian perusahaan, tempat kedudukan dan letak perusahaan, perusahaan dan lembaga sosial, berbagai macam lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan, dan yang terakhir pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan. Penulis menggunakan metode studi pustaka dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan materi ini yang diperoleh dari buku-buku dan internet. PERUSAHAAN Pengertian Perusahaan Menurut Molengraaff, Perusahaan merupakan Perbuatan yang dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan penghasilan. Caranya dengan memperdagangkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan. Molengraaff lebih menonjolkan perubuatannya, jadi hanya meliputi kegiatan usaha bukan sebagai badan usaha. Menurut Polak, Perusahaan dari segi komersilnya adalah Perusahaan yang memerlukan perhitungan laba rugi yang di catat dalam pembukuan. Laba merupakan tujuan utama setiap perusahaan. Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982, Perusahaan merupakan Bentuk usaha yang menjalankan usahanya bersifat tetap, terus menerus, yang didirikan bekerja, dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia yang bertujuan memperoleh laba/keuntungan. Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan pemilihan letak dan tempat akan berdampak baik untuk kelancaran perusahaan maupun efiensi biaya produksi. Maka harus di putuskan dengan baik yang ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek teknis. Disamping itu juga harus memikirkan fleksibilitasnya terhadap rencana dimasa depan dalam hal perluasan pabrik, diversifikasi produksi, daerah pemasaran hasil produksi, perubahan dan perluasan bahan baku, dll. Tempat kedudukan perusahaan merupakan kantor pusat perusahaan tersebut, dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain. contohnya lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dsb. Letak perusahaan merupakan pabriknya, dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan salah satu faktor penting untuk menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya-harga bahan mentah/bahan pembantu -upah buruh -tanah -pajak -tingkat bunga -biaya alat produksi tahan lama -biaya atas jasa pihak ketiga Jenis-jenis Letak Perusahaan Terikat pada alam umumnya karena ketersediaan dan kemudahaan bahan baku. contohnya Perusahaan pertambangan timah di Indonesia memilih letak perusahaannya di Pulau Bangka dan Perusahaan pembibitan bunga memilih letak di Puncak karena iklimnya mendukung. Berdasarkan sejarah menjalankan aktivitasnya disuatu daerah tertentu karena alasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. contohnya perusahaan batik didirikan di Yogyakarta, karena awalnya batik dikerjakan para wanita keraton. Ditetapkan pemerintah atas dasar pertimbangan keamanan, politik, kesehatan, dll. contohnya Perusahaan bahan kimia ditentukan lokasinya agar sedikit terisolir dari masyarakat sekitar supaya limbah yang dihasilkan tidak mengganggu masyarakat. Dipengaruhi faktor-faktor ekonomi faktor yang berpengaruh penting dalam perusahaan yang bersifat industri adalah kedekatan dan ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal, kemudahan transportasi serta kedekatan pasar, dan kesesuain iklim Perusahaan dan Lembaga Sosial Perusahaan adalah tempat suatu kegiatan produksi dan tempat berkumpulnya semua faktor produksi dengan tujuan mendapatkan laba. Lembaga sosial adalah satu jenis lembaga yang mengatur tata cara dalam melakukan hubungan antar manusia dalam menjalani kehidupan dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Secara umum, dunia usaha didirikan untuk memenuhi keinginan manusia berupa barang dan jasa. Dalam pencapaiannya selalu terjadi interaksi antara perusahaan dengan lingkungannya, terutama dengan lingkungan eksternal yang tidak dikuasi langsung oleh perusahaan. Pada akhirnya akan memunculkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pihak-pihak yang berhubungan secara langsung atau tidak dengan perusahaan, maka perusahaan harus memperhitungkan dampak sosial ekonomi yang akan dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait. 2. LINGKUNGAN PERUSAHAAN Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan Lingkungan perusahaan dibedakan menjadi 2, yaitu Lingkungan Eksternal Tidak berpengaruh langsung terhadap kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi Lingkungan eksternal makro tidak berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. contohnya Politik dan Hankam, Hukum, Perekonomian, Pendidikan dan Kebudayaan, Sosial, Kependudukan, dan Hubungan Internasional Lingkungan eksternal mikro berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. contohnya Pemasok/supplier, Perantara, Teknologi, serta Pasar 2. Lingkungan Internal Faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Contohnya Tenaga kerja, Peralatan dan mesin, Permodalanpemilik,investor,pengelolaan dana, Bahan mentah-setengah jadi-pergudangan, Sistem informasi & administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan. Pengaruhnya terhadap perusahaan Lingkungan fisik, energi, dan konservasi sulit diatasi dan memakan banyak biaya Ekologi ilmu yang mempelajari hub manusia dengan lingkungannya Polusi pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran sampah awet Lingkungan hukum yang mengandung hukum publik dan privat Lingkungan internasional konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia. Lingkungan pemerintah pemerintah memberi bantuan pada bidang komunikasi, financial dan transportasi. Lingkungan perekonomian dan perpanjangan memungut biaya pajak Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan Bisnis akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan sangat erat. Apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik maka lambat laun akan tersingkir oleh perusahaan-perusahaan yang lebih baik. Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan ada 2, yaitu Pendekatan yang berorientasi Produsen producer oriented aproach Pada pendekatan ini produsen merupakan hal yang terpenting atau perusahaan sebagai titik sentral , sedangkan konsumen masy sebagai faktor sekunder. 2. Pendekatan yang berorientasi Konsumen customer oriented aproach Pada pendekatan ini konsumen sebagai titik sentral sedangkan produsen sebagai faktor sekunder yang harus melayani kebutuhan harus selalu melihat kebutuhan dan keinginan mayarakat yang selalu berubah agar tetap bertahan di kancah persaingan. KESIMPULAN Perusahaan merupakan suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Perusahaan dan lembaga sosial harus berjalan secara beriringan karena perusahaan dalam mendapatkan laba harus tahu tata cara dalam melakukan hubungan antar manusia agar perusahaan tersebut berjalan dengan lancar. Tidak hanya dengan lembaga sosial dengan lingkungan sekitar pun harus berjalan beriringan juga agar tidak ada masalah dalam menjalan suatu perusahaan. REFERENSI Chrtistin H., Nurlela, Sugiarto, Paulus, Pengantar Bisnis. Gramedia.
Pelangganmerupakan kunci sukses dalam suatu usaha atau bisnis dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif. Untuk menjaga penciptaan laba, maka perusahaan harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan pelanggan dan juga dapat menciptakan inovasi produk baru sebagai bentuk kepedulian terhadap pelanggan dan dapat menentukan produk mana yang
5. PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGANKesempatan bisnis atau bisnis selalu dipengaruhi oleh yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganmaka akan tersingkir dari dunia yang dilakukan dalam melihat bisnis dan lingkungan adalahdengan cara melihat tempat kedudukan dan perusahaan, mengerti jenisjenislingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap awalnya pendekatan ini dilakukan dengan berorientasi padaprodusen yang bererti semua produk apa saja akan terjual. Tetapi seiringberjalannya waktu dan bertambah ketatnya persaingan antar pengusahamaka orientasinya berubah menjadi kepada HABISPage 1 and 2 PENGETAHUAN BISNISOleh Anwar, 3 and 4 2. TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK PERUSPage 5 and 6 3. PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL‣Page 7 and 8 2. Kesejahteraan AnggotaLembaga denPage 9 and 10 D. Fungsi-fungsi Perusahaan1. FungsPage 11 4. LINGKUNGAN PERUSAHAANSecara umum
- Дрኯቮ аμоչոጮοн
- ፋч ቀ ዠቅηոлушуդу
- Иγевևፖаքе ቃፅρ а
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Lingkungan Bisnis Pengertian, Jenis, dan Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis Lingkungan Bisnis Pengertian, Jenis, dan Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis Sebagian besar pebisnis saat ini masih banyak yang menyepelekan lingkungan bisnis. Padahal, lingkungan bisnis yang positif akan berimbas pada produktivitas perusahaan. Mempunyai sejumlah karyawan yang bahagia dalam ekosistem organisasi yang baik pastinya akan menciptakan jalur komunikasi yang baik. Sehingga, nantinya bisnis bisa berjalan dengan baik dan tujuan bisnis pun bisa tercapai dengan lancar. Lantas, apa sebenarnya arti dari lingkungan bisnis tersebut? Apa saja faktor yang harus ada di dalamnya? berikut ini adalah penjelasannya. Apa itu Lingkungan Bisnis? Berdasarkan laman Toppr, lingkungan bisnis adalah nilai keseluruhan dari individu, institusi, maupun kekuatan lain yang berasal dari luar kontrol perusahaan, tapi perusahaan masih bisa bergantung pada mereka karena mereka sudah mampu mempengaruhi performa perusahaan dan keberlanjutan perusahaan. Beberapa hal yang membentuk lingkungan bisnis adalah kompetitor, pemasok, media, kelompok pelanggan, pelanggan, pemerintah, kondisi pasar, kondisi ekonomi, teknologi, pemodal, tren, dan beragam pihak lain yang berasal dari luar perusahaan. Contoh sederhananya, perubahan pajak yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah berpotensi membuat pelanggan membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit daripada yang Anda jual. Dalam hal ini, bisnis harus menetapkan kembali harga jualnya agar bisa keluar dari masalah tersebut. Walaupun perusahaan memang tidak terlibat langsung dalam perubahaan tersebut, tapi perusahaan masih harus beradaptasi agar bisa tetap bertahan atau memanfaatkan kesempatan yang Anda agar bisa meraih keuntungan maksimal. Baca juga Apa Itu Business Continuity Plan? Mari Ketahui Lebih Jauh! Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis Memahami lingkungan bisnis harus menjadi prioritas utama para pimpinan perusahaan, kenapa? Karena hal ini akan memberikan dampak pada kesuksesan, skala, visi, hingga strategi dalam pengembangan bisnis. Setelah para pimpinan memiliki informasi terkait dampak baik dan buruk lingkungan bisnis pada perusahaan, maka nantinya mereka bisa menciptakan strategi yang penting untuk mengendalikan situasi dan kondisi yang tidak mampu diprediksi. Berikut ini adalah beberapa manfaat memahami hal ini. Selain itu, pemahaman dan kesadaran akan lingkungan harus dimiliki setiap pengusaha. Kenapa? Karena pemahaman yang kurang tentang hal ini berpotensi melahirkan kegagalan bisnis dan tidak mampu bertahan lama di pasar. Sebaliknya, pemahaman tentang hal ini berpotensi mendatangkan banyak manfaat, yaitu 1. Membantu Mengidentifikasi Peluang Bisnis Perlu diketahui bersama bahwa tidak seluruh perusahaan memiliki arti dan sifat yang negatif. Suatu perubahan bahkan bisa menjadi faktor utama keberhasilan jika bisa dipahami dan dievaluasi secara baik. Untuk itu, sebagai pemilik bisnis Anda harus bisa mengidentifikasi perubahan apa saja yang bisa dimanfaatkan dan juga memanfaatkannya sebagai suatu alat dalam menyelesaikan permasalahan bisnis yang ada. Selain itu, pengusaha yang mampu memahami dan juga mampu memindai peluang pada lingkungan bisnis juga bisa lebih cepat dalam mendapatkan manfaat yang maksimal. Sehingga, bisa jauh beberapa langkah di depan kompetitornya. Contoh sederhananya adalah jika waktu dulu masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan layanan ojek, yang mana mereka harus pergi ke pangkalan ojek untuk bisa mendapatkannya. Hal ini disadari oleh Gojek, sehingga mereka membuat layanan ojek online agar bisa mengatasi masalah tersebut. Dalam hal ini, Gojek memahami lingkungan dan memahami bahwa kedepannya akan ada permintaan besar untuk transportasi online. Dengan memahami dan mengenali lingkungan di tahap awal, maka Gojek bisa mendapatkan keuntungan sebagai penggerak utama penyedia transportasi online yang membantu masyarakat dalam mendapatkan ojek. 2. Memanfaatkan sumber daya dengan baik Jika perusahaan mampu melakukan pemindaian yang cermat atas lingkungan perusahannya, maka perusahaan akan terbantu dalam hal memanfaatkan sumber daya yang diperlukan untuk bisnis. selain itu, hal tersebut akan membantu perusahaan untuk melacak ataupun memantau sumber daya untuk kemudian diubah menjadi produk barang dan jasa. 3. Menghadapi Perubahan Perusahaan harus menyadari sepenuhnya atas perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, apakah itu perubahan dalam hal persyaratan pelanggan, trend, kebijakan baru dari pemerintah, atau perubahan teknologi. Jika perusahaan bisa menyadari adanya perubahan tersebut, maka akan membantu perusahaan dalam memberikan respon yang tepat dalam menangani perubahan. 4. Bantuan dalam Perencanaan Perencanaan yang dilakukan dengan benar adalah perencanaan yang berlaku dalam jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Ketika ada masalah atau peluang dalam lingkungan perusahaan, maka sebagai pemilik bisnis Anda bisa menentukan rencana yang tepat untuk mengatasinya dan memecahkan masalah tersebut atau mengubahnya menjadi peluang bisnis. Setelah itu, Anda bisa menggabungkan rencana yang tepat untuk menghindari adanya perubahan di masa depan. 5. Membantu Bisnis Meningkatkan Performanya Perusahaan yang mampu memperhatikan lingkungan bisnis dengan baik bisa berkembang dengan meningkatkan performanya sesuai perubahan yang terjadi. Dengan beradaptasi dengan kekuatan eksternal, maka akan membantu perusahaan dalam meningkatkan performanya dan bertahan lama di pasar. 6. Mengidentifikasi Ancaman Dan Sinyal Peringatan Dini Pebisnis yang mampu memindai dan juga memahami lingkungan bisnis secara tepat waktu akan lebih mudah dalam mengatasi kendala atau kebijakan yang negatif. Adanya penerapan waktu dari dalam lingkungan perusahaan serta informasi yang dihimpun secara kualitatif juga bisa dijadikan sebagai suatu sinyal peringatan yang mampu membantu perusahaan dalam melakukan perubahan. Contoh kasus pada pemindaian lingkungan perusahaan terjadi pada perusahaan Maruti Udyog yang memperoleh informasi kualitatif bahwa ada banyak sekali perusahaan manufaktur mobil asing yang hendak membangun bisnis di India. Kemudian, mereka menganggap hal tersebut sebagai sinyal bahaya dan perlahan mulai meningkatkan kapasitas produksinya. 7. Bermanfaat Dalam Mendeteksi Dan Merakit Sumber Daya Setiap pengusaha tentunya harus memasok barang produksinya ke pasar sesuai dengan permintaan yang Anda. Untuk memasok output tersebut, maka pengusaha memerlukan input, bahan baku, dll. Untuk itu, pengusaha bisa memperoleh bahan baku dan sumber lainnya dengan cara meningkatkan output yang diminta berdasarkan dengan keadaan masing-masing lingkungannya. Jadi, perusahaan bisa memilih sumber daya sesuai nilai ketersediaan di lingkungan dan permintaan outputnya. Sebagai contoh, pada permintaan warna layar datar pada TV, pihak produsen mengumpulkan sumber daya yang memang sedang diperlukan untuk memproduksi TV dengan warna layar datar daripada mengumpulkan sumberdaya TV yang hanya memiliki warna Hitam Putih. 8. Lingkungan Bisnis Membantu Beradaptasi dengan Perubahan yang Cepat Perubahan yang tengah terjadi secara cepat dalam berbagai aspek akan berdampak besar pada bisnis. Untuk itu, perusahaan harus mengerti adanya perubahan sesegera mungkin. Dengan memahami lingkungan bisnis, maka akan membantu pengusaha dalam memindai dan memahami perubahan yang tengah terjadi. Sebagai pengusaha, Anda juga dituntut untuk membuat perubahan di lingkungan internal perusahaan agar bisa disesuaikan dengan lingkungan eksternal. Dengan begitu, proses pemindaian lingkungan akan membantu mengatasi perubahan secara cepat. 9. Lingkungan Bisnis Membantu Perencanaan dan Penetapan Kebijakan Setiap rencana dan kebijakan, serta peraturan dalam suatu perusahaan bisa disusun dengan memperhatikan lingkungan perusahaan, karena seluruh rencana dan kebijakan tersebut memang harus diterapkan dengan berdasarkan faktor lingkungan. Faktor Dalam dan Luar yang Mempengaruhi Lingkungan Bisnis Group of young business people and working on new concept. Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa faktor internal dan eksternal yang memengaruhi lingkungan perusahaan, tergantung tipe, ukuran, dan status bisnis Anda. Tapi, Anda bisa menemukan faktor utamanya dengan cara menganalisa kategori ini Faktor Internal Lingkungan Binsis Faktor internal yang mempengaruhi lingkungan bisnis meliputi perencanaan dan kebijakan, penawaran nilai, sumber daya manusia, sumber daya pemasaran dan finansial, citra korporat dan merek, peralatan dan perlengkapan, manajemen tenaga kerja, hubungan antar karyawan, ketergantungan sumber daya teknologi, struktur organisasi, kualitas dan struktur infrastruktur, operasional, dan perkiraan finansial Faktor Eksternal Lingkungan Bisnis Sedangkan faktor eksternal yang mampu memengaruhi lingkungan bisnis meliputi konsumen, pemasok, kompetitor, publik, media dan pemasaran, talenta, ekonomi makro, sikap politik, dan penggunaan teknologi. Baca juga Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pengertian dan Contohnya Penutup Demikianlah penjelasan tentang pengertian dan jenis lingkungan bisnis, lengkap dengan manfaat memahami hal ini. Jadi, lingkungan bisnis yang baik akan berbanding lurus dengan kesuksesan suatu bisnis. Untuk itu, Anda harus memahami secara penuh bahwa tidak ada lingkungan yang sempurna, tapi Anda masih bisa membuatnya sekondusif mungkin dengan manajemen yang baik, salah satunya manajemen keuangan. Nah, untuk memudahkan Anda dalam melakukan manajemen keuangan dengan baik, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi dari Accurate Online Accurate Online. Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan laba rugi bisnis Anda secara mudah dan real time. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 2 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Wanita lulusan S1 Bisnis Manajemen yang sering membagikan berbagai ilmunya dalam bidang bisnis secara menyeluruh kepada masyarakat, mulai dari tips, ide bisnis, dan masih banyak lagi. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
.